Industrialisasi di Indonesia sejak Pelita
I hingga saat ini telah mencapai hasil yang diharapkan. Setidaknya, industrialisasi
telah mengakibatkan transformasi
struktural di Indonesia. Dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 11,9 persen selama 1950-1980 dan 6,1
persen selama 1980-1992, ternyata sektor industri telah menggeser peranan
sektor pertanian dalam pembangunan.
Kemudian pada krisis moneter dan ekonomi
yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1998 menyebabkan sektor industri
mengalami kebangkrutan, khususnya industri besar dan menengah yang menggunakan
bahan baku impor. industri terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
sebagian karyawannya mengakibatkan angka pengangguran meningkat.
Jatuhnya sebagian usaha industri besar dan
menegah serta adanya keterbatasan yang dimiliki tenaga kerja menjadi momentum
bagi perubahan struktur ekonomi yang berorientasi pada usaha kecil. Sektor
industri kecil merupakan sektor yang masih bertahan ditengah-tengah krisis
ekonomi dan perlu untuk dikembangkan, karena sektor industri kecil merupakan
usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti
tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja dan penggunaan modal usaha
relatif sedikit serta teknologi yang digunakan cenderung sederhana.
Pengembangan industri kecil adalah cara
yang dinilai besar peranannya dalam pengembangan industri manufaktur.
Pengembangan industri kecil akan membantu mengatasi masalah pengangguran
mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya sehingga bisa
memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang pada gilirannya mendorong
pembangunan daerah dan kawasan pedesaan
Berdasarkan penuturan diatas maka penulis
mencoba mengangkat topik tentang pengembangan industri kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar