Hakikat
bangsa
Bangsa
pada hakikat nya adalah merupakan penjelmaan dari sifatkodrat manusia tersebut
dalam merealisasikan harkat dan martabat kemanusiaan. Manusia memebentuk suatu
bangsa karena untuk memenuhi kodrat nya yaitu sebagia individu dan makhluk
social oleh karena itu deklarasi bangsa Indonesia tida didasarkan pada
deklarasi imdividu sebagaimana bangsa liberal.
Teori
kebangsaan
1.
Teori Hans Kohn
Hans Kohn mengemukakan bahwa bangsa yaitu terbentuk
karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, Negara dan
kewarganegaraan.
2.
Teori kebangsaan Ernest Rehan
Hakikat bangsa atau ‘Nation’ ditinjau secara ilmiah
oleh seorang ahli dari academmie Francaise, prancis pada tahun 1982. Menurut
renan pokok pokok pikiran tentang bangsa adalah sebagai berikut :
a. Bahwa
bangsa Indonesia adalah satu jiwa, suatu azas kerokhanian
b. Bahwa
bangsa adalah suatu solidaritas yang besar
c. Bahwa
bangsa adalah suatu hasil sejarah. Oleh karena sejarah berkembang terus maka kemudian
menurut Rena bahwa :
d. Bangsa
adalah bukan sesuatu yang abadi
e. Wilayah
dan ras bukan lah suatu penyebab timbulnya bangsa. Wilayah memberikan ruang
dimana bangsa hidup, sedangkan manusia membentuk jiwa nya. Dalam aitan inilah
maka Renan kemudian tiba pada suatu kesimpulan bahwa bangsa adalah suatu jiwa
suatu asas kerokhanian.
Lebih lanjut Ernest
Renan menegaskan bahwa factor – factor yang membentuk jiwa adalah sebagai
berikut :
· Kejayaan
dan kemuliaan dimasa lampau
· Suatu
keinginan hidup bersama baik dimasa sekarang dan di masa yang akan datang
· Penderitaan
– penderitaan bersama sehingga kesemuanya itu merupakan :
· ‘Le
capital social “ (suatu modal social ) bagi pembentukan dan pembinaan paham
kebangsan. Kan tetapi yang terlebih penting lagi adalah bukan apa berakar
dimasa silam melainkan apa yang harus dikembangkan dimasa yang akan dating. Hal
ini memerlukan suatu :
· Persetujuan
bersama pada waktu sekarang, yaitu suatu musyawarah untuk mencapai suatu
kesepakatan bersama disaat sekarang yang mengandung hasrat,
· Keinginan
untuk hidup bersama, dengan kesediaan untuk :
· Berani
memberikan suatu pengorbanan. Oleh Karena itu bilamana suatu bangsa ingin hidup
terus kesediaan nya untuk berkorban ini harus terus dikembangkan. Dalam
pengertian inilah maka Renan sebagai :
· Pemungutan
suara setiap hari, yang menjadi syatar mutak bagi hidup nya suatu bangsa serta
pembinaan bangsa ( Ismanun, 1981 : 38,39)
3. Teori
Geopolitik oleh frederich Ratzel
Suatu teori kebangsaan yang baru mengungkap kan
hubungan antara wilayah geografi dengan bangsa yang dikembangkan oleh Frederich
Ratzel dalam bukunya yang berjudul “political Geographi ( 1987). Teori tersebut
menyatakan gahwa Negara adalah merupakan suatu orgaisme yang hidup. Agar supaya
suatu bangsa itu hidup subur dan kuat maka memerlukan suatu ruangan untuk
hidup, dalam bahasa jerman disebut ‘Lebenstraum’.
Paham Negara Kebangsaan .
Paham Negara Kebangsaan .
Bangsa Indonesia sebagai bagian umat manusia didunia
adalah sebagai makhluk Tuhan yang Masa Esa yang memiliki sifat kodrat sebagai
makhluk individu yang memilki kebebasan dan juga sebagai makhluk social yang
senantiasa membutuhkan orang lain. Manusia membentuk suatu persekutuan hidup
yang disebut sebagai bangsa, dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu
serta memiliki tujuan tertentu maka pengertian ini disebut sebagai Negara .
Menurut Muhammad Yamin, bangsa Indonesia dalam merintis terbentuk nya suatu bangsa dalam panggung politik internasional, yaitu suatu bangsa yang modern yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan, berlangsung melalui tiga fase.
Menurut Muhammad Yamin, bangsa Indonesia dalam merintis terbentuk nya suatu bangsa dalam panggung politik internasional, yaitu suatu bangsa yang modern yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan, berlangsung melalui tiga fase.
Pertama : yaitu zaman sriwijaya
Kedua : yait zaman majapahit
Ketiga : pada giliran masyarakata Indonesia
membentuk suatu Nationale staat, atau suatu etat nationale, yaitu suatu Negara
kebangsaan Indonesian modern menurut susunan kekeluargaan berdasar atas
kebangsaan atas ketuhanana yang maha Esa serta kemanusiaan Negara kebangsaaan pancasila.
Unsur masyarakat yang membentuk
bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, berbagai macam adat –
istiadat kebudayaan dan gama, serta berdiam dalam suatu wilayah yang terdiri
atas beribu – ribu pulau.
Adapun unsure yang membentuk nasionalisme ( bangsa )
Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Kesatuan
sejarah
2) Kesatuan
nasip
3) Kesatuan
kebudayaan
4) Kesatuan
wilayah
5) Kesatuan
asas kerokhanian
Memahami
dan mengerti sejarah sangat penting bagi suatu bangsa, agar bangsa tersebut
dapat mengambil hikmah ( pelajaran ) dari kejadian masa lalu tersebut. Sejarah
merupakan peristiwa politik pada masa lalu dan peristiwa politik pada masa kini
akan menjadi sejarah pada mendatang. Para siswa perlu dilatih bagaimana dalam
belajar pada masa kini dan esok. Dengan demikian semangat kebangsaaan cinta
tanah air dan peradapan yang telah dipupuk melalui proses waktu yang lama akan
tetap terpelihara dan semakin maju dari sat gegeragi ke generasi berikutnya . Suatu
peradapan( kebudayaan ) tidak lahir dengan sendirinya secara tiba – tiba,
tetapi memerlukan waktu dan prses tranformasi (pewarisan ) yang inovatif serta
proses pengembangan kearah yang semakin maju. Proses tersebut adalah dijalani
melalui pendidikan sejarah bangsa.
Membelajarkan
sejarah kepada siswa pada hakikat nya adalah membantu siswa meningkatkan
keterampilan berfikir melalui kajian peristiwa masa lampau. Guru hendak nya
dapat membantu peserta didik untuk berfikir bukan hanya mempertanyakan apa,
siapa, dan kapan , melainkan perlu mempertanyakan mengapa dan bagaimana. Ketika
mereka menghadapi sejarah, siswa hendaknya dibelajarkan bagaimana cara
mendekati sejarah, seperti seseorang mendekati suatu misteri. Savage dan Arm
strong ( 1996) menyatakan bahwa sejarah yang baik adalah pengajaran yang dapat
membuat anak menjadi peka ( sensitive) bahwa orang tidak akan mengalamai
peristiwa serupa dengan cara yang sama di masa mendatang.
1. Paham Kebangsaan, Rasa Kebangsaan,
dan Semangat Kebangsaan
Paham
Kebangsaan. Paham Kebangsaan merupakan pengertian yang mendalam tentang apa dan
bagaimana bangsa itu mewujudkan masa depannya. Dalam mewujudkan paham tersebut
belum diimbangi adanya legitimasi terhadap sistem pendidikan secara nasional,
bahkan masih terbatas muatan lokal, sehingga muatan nasional masih diabaikan.
Tidak adanya materi pelajaran Moral Pancasila atau Pendidikan Sejarah
Perjuangan Bangsa (PSPB) atau sertifikasi terhadap Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (P4) di setiap strata pendidikan, baik formal, nonformal,
maupun di masyarakat luas.
Rasa
Kebangsaan. Rasa kebangsaan tercermin pada perasaan rakyat, masyarakat dan
bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan hidupnya menuju
cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Hal ini masih dirasakan jauh untuk menggapainya, karena lunturnya rasa
kebangsaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai
peristiwa, baik perasaan mudah tersinggung yang mengakibatkan emosional tinggi
yang berujung pada pembunuhan, bahkan pada peringatan Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan 17 Agustus yang setiap tahun dirayakan kurang menggema, karena
kurangnya penghayatan dan pengamalan terhadap Pancasila. Di samping itu, adanya
tuntutan sekelompok masyarakat dengan isu putra daerah terutama dalam Pilkada
masih terjadi amuk massa dengan kepentingan sektoral, sehingga akan
mengakibatkan pelaksanaan pembangunan nasional terhambat.
Semangat
Kebangsaan. Belum terpadunya semangat kebangsaan atau nasionalisme yang
merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Hal
ini tercermin pada sekelompok masyarakat mulai luntur dalam memahami adanya
pluralisme, karena pada kenyataannya bangsa Indonesia terdiri atas bermacam
suku, golongan dan keturunan yang memiliki ciri lahiriah, kepribadian,
kebudayaan yang berbeda, serta tidak menghapus kebhinekaan, melainkan
melestarikan dan mengembangkan kebhinekaan sebagai dasarnya.
Penghayatan
dan pengamalan Pancasila dalam wawasan kebangsaan yang terasakan saat ini,
belum mampu menjaga jati diri, karakter, moral dan kemampuan dalam menghadapi
berbagai masalah nasional. Padahal dengan pengalaman krisis multidimensional
yang berkepanjangan, agenda pemahaman, penghayatan dan pengamalan Pancasila
dalam bentuk wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia harus diarahkan untuk
membentuk serta memperkuat basis budaya agar mampu menjadi tumpuan bagi usaha
pembangunan di segala aspek kehidupan maupun di segala bidang.
2.
Pengertian
Wawasan Kebangsaan
Istilah
Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”
dan secara etimologis istilah wawasan berarti hasil mewawas, tinjauan,
pandangan dan dapat juga berarti konsepsi cara pandang (Kamus Besar Bahasa
Indonesia: 1998 dalam Suhady 2006: 18).
Wawasan
Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu wawasan/konsepsi cara
pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup
perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, sosial budaya,
ekonomi dan pertahanan keamanan, serta identik pula dengan Wawasan sosial
sebagai kemampuan untuk memahami cara-cara penyesuaian diri atau penempatan diri
di lingkungan sosial, dalam Suhady (2006: 18-1
Wawasan
adalah kemampuan untuk memahami cara memandang sesuatu konsep tertentu yang
direfleksikan dalam perilaku tertentu sesuai dengan konsep atau pokok pikiran
yang terkandung di dalamnya (Suhadi, 2006).
Kebangsaan
berasal dari kata bangsa yang mengandung arti ciri-ciri yang menandai golongan
bangsa tertentu dan mengandung arti kesadaran diri sebagai warga dari suatu
Negara (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989 dalam Suhady 2006).
Kebangsaan
adalah tindak tanduk kesadaran dan sikap yang memandang diri sebagai suatu
kelompok bangsa yang sama dengan keterikatan sosio-kultural yang disepakati
bersama (Parangtopo: 1993 dalam Suhady 2006).
Wawasan
kebangsaan adalah suatu wawasan yang mementingkan kesepakatan, kesejahteraan,
kelemahan dan keamanan bangsa sebagai titik tolak dalam berfalsafah berencana
dan bertindak (Suhady, 2006: 19).
Guna
penerapan konsep wawasan kebangsaan perlu dipahami 2 aspek yaitu aspek moral
karena konsep wawasan kebangsaan mensyaratkan adanya perjanjian diri/ komitmen
pada seseorang/ masyarakat untuk turut bekerja bagi kelanjutan eksistensi
bangsa dan bagi peningkatan kualitas hidup bangsa, dan aspek intelektual karena
konsep wawasan kebangsaan menghendaki pengetahuan yang memadai guna mentuntaskan
tantangan yang dihadapi bangsa saat ini dan masa mendatang serta potensi yang
dimiliki bangsa (Suhady, 2006).
Wawasan
kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/ cara memandang yang
mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan
jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku
sesuai falsafah hidup bangsa dalm lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Wawasan menentukan cara bangsa mendayagunakan kondisi geografis Negara,
sejarah, sosio-budaya, ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam
dalam mencapai cita-cita dan menjamin kepentingan nasional.
Wawasan
kebangsaan menentukan bangsa menempatkan diri dalam tat berhubungan dengan
sesame bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia
internasional.
Wawasan
kebangsaan mengandung komitmen dan semangat persatuan untuk menjamin keberadaan
dan peningkatan kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang
memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta berbagai potensi
bangsa (Suhady, 2006: 12-20).
3. Pengertian Wawasan
Nusantara
Wawasan
nusantara yang biasa disingkat wasantara berasala dari kata wawas (atau dari
kata induk mawas)yang mempunyai arti pandang, melihat. Dengan memberikan
akhiran -an maka akan mempunyai tambahan arti cara. Wawasan berarti suatu cara
pandang/lihat. Kata pandang tidak selamanya dihubungkan dengan panca indera
penglihatan tapi dapat diperluas menjadi respon, menyikapi, langkah.
Jadi,wawasan adalah suatu cara menyikapi dengan dasar yang tertentu sebagai
acuan.
Sedangkan
nusantara berasal dari dua kata yaitu nusa dan antara. Nusa merupakan isitilah
jawa kuno yang mempunyai arti pulau. Antara mengandung makna ada sesuatu yang
diapit. Nusantara berarti pulau yang mengapit. Jika diperluas dapat diartikan
sebagai kepulauan yang saling terikat satu sama lain.
Jadi
wawasan nusantara secara arti kata adalah cara pandang suatu bangsa berkepulaun
dalam menyikapi permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya dengan kondisi
beraneka ragam (itu adalah defini versi saya). Sedangkan defini sebagai bangsa
Indonesia yang notabene adalah negara kepulauan, Wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonsia tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide
nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 yang merupakan aspirasi
bangsa Indonsia yang merdeka dan berdaulat untuk mencapai tujuan nasional.
Definisi
resminya menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, Wawasan
Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelengarakan kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
4.
Peran
yang dapat dilakukan Mahasiswa dalam menanggulangi kondisi Negara yang
diperlukan saat ini
Mahasiswa
merupakan salah satu aset Negara dan penerus yang nantinya akan menggantikan
kedudukan para pejabat menteri dan presiden dalam mengurus dan mengembangkan
Negara ini lebih maju lagi. Upaya merajut wawasan berkebangsaan, tentunya
mahasiswa akan mengetahui ada satu potensi besar dalam keragaman kaum muda,
keragaman bangsa, dan mengenal suku-suku lain apabila mengimplementasikannya
dengan mengadakan satu kegiatan yang mampu mengembangkan wawasan tersebut.
Beberapa contoh kasus dalam meningkatkan wawasan kebangsaan:
1) Sederhananya, melalui kegiatan
jambore yang diadakan oleh kampus menjadi suatu komunitas generasi muda yang
terdidik agar bisa menjadi pilar penyebar semangat cinta Tanah Air, berbudaya
unggul, dan berprestasi secara akademik maupun secara kemasyarakatan.
2) Pelaksanaan karya bakti untuk
memajukan lingkungan sekitar yang sekiranya membutuhkan bantuan. Dengan begitu,
hal ini secara tidak langsung akan mempererat persatuan antara masyarakat
dengan mahasiswa.
3) Pelaksanaan makrab (malam keakraban)
yang mampu menjalin rasa persatuan yang kuat satu dengan yang lainnya. Hal ini
akan menumbuhkan solidaritas yang erat antar mahasiswa maupun dengan para
dosennya. ”Dalam setiap kebangkitan sebuah peradaban di belahan dunia manapun
maka kita akan menjumpai bahwa pemuda adalah salah satu irama rahasianya”(Hasan
Al Banna).
Sejarah mencatat sejak lahirnya
bangsa ini pada tanggal 17 agustus 1945 sampai sekarang Indonesia telah banyak
mengalami sebuah perjalanan panjang dan sebuah keniscayaan dalam setiap
perjalanan pasti terjadi perubahan.Dalam konteks keIndonesiaan kita pun
mengalami perubahan yang cukup berarti baik ditingkat lokal maupun global.Namun
di sisi lain jelas negeri ini tidak dapat melupakan efek negatif dari perubahan
tersebut. Sebut saja seperti terjadinya konflik-konflik yang terjadi baik
konflik yang bersifat SARA maupun konflik yang dilator belakangi oleh kepentingan
politik, maupun ekonomi.
Konflik yang terjadi di negeri kita
ini bagaikan sebuah pembukaan dalam sejarah kelam bangsa Indonesia.Masalah
bangsa datang silih berganti belum selesai duka negeri Aceh kita kemudian di
kejutkan oleh tragedi sunami di jawa belum selesai rehabilitasi secara fisik
dan mental muncul masalah lumpur Sidoarjo.pada bidang kesehatan masih berbekas
dalam ingatan kita permasalahan kekurangan gizi di beberapa daerah menambah
daftar masalah yang harus diselesaikan itu hanya sekelumit masalah yang harus
dipecahkan bangsa ini. Akan tetapi ini adalah hal yang harus kita hadapi
bersama tanggung jawab ini bukan hanya milik pemerintah tapi ini merupakan
sebuah pertanggunjawaban secara kolektif kita yang mengatasnamakan bangsa
Indonesia.kita berfikir dan bergerak sekarang atau kita diam sama sekali…
Dari ratusan juta rakyat, sebenarnya
Indonesia menyimpan SDM yang potensial yang dibutuhkan untuk dijadikan modal
untuk berjuang. Pertanyaan selanjutnya adalah siapa dari SDM yang mempunyai
energi besar, mumpuni dan mempunyai daya gedor luar biasa dan telah terbukti
dalam sejarah akan sepak terjangnya dalam membangun bangsa kita ini? Kalau
dilihat dari sederet sejarah panjang bangsa ini rasanya tidak salah apabila
kita menyatakan bahwa para pemudalah yang mempunyai andil besar dalam rangka
membangun bangsa ini menuju bangsa yang lebih maju.
Tengok saja sejarah yang dimulai
digerakkan Budi utomo tahun 1908 yang merupakan organisasi kebangsaaan pertama,
walaupun sebenarnya didalamnya hanya terdiri dari golongan masyarakat tertentu
tapi perjuangannya dalam menyerukan kemerdekan sudah merupakan usaha untuk
mendorong ke arah kemajuan bangsa ini. Peristiwa Rengas dengklok merupakan
peran pemuda yang sangat berarti bagi bangsa Indonesia yang melandasi lahirnya
teks Proklamasi. Tragedi 1965 yang berhasil melengserkan orde lama juga tak
lepas dari kekuatan dan peran pemuda pada waktu itu dengan ditandainya banyak demonstrasi
yang menuntut segera dilakukan perbaikan–perbaikan negeri. Lahirnya peristiwa
1998 yang pada waktu itu dipelopori oleh mahasiswa sebagai elemen dari pemuda
yang akhirnya sekali lagi membuktikan kekuatannya yaitu berhasil melengserkan
pemerintahan orde baru. Para pemuda dan mahasiswa menuntut adanya reformasi di
berbagai bidang guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan
segera keluar dari krisis ekonomi yang menghantam negeri ini.
Pemuda adalah tulang punggung
negara, karenanya masa depan suatu negara sangat tergantung dari peran pemuda
itu sendiri. Ditangan pemuda jualah mau kemana negara ini akan dibawa. Mau di
beri warna apa bangsa ini, pemudalah yang mempunyai prioritas utama untuk
memikul tanggung jawabnya.Tidak dapat dipungkiri, peran pemuda sangat besar
bagi kemajuan suatu bangsa karena merekalah tumpuan harapan bagi kelangsungan
hidup suatu bangsa.
Dalam sebuah tulisan seorang aktivis
kepemudaan mengatakan bahwa generasi muda tidak bisa tidak bisa dilepaskan dari
pembangunan negara kita ini karena memiliki empat hal yang ada pada dirinya
yaitu semangat mudanya,sifat kritisnya dan kematangan logikanya serta kearifan
untuk melihat problem yang sesuai dengan tempatnya.
Maka tak salah kemudian dalam setiap
momen bersejerah bangsa ini kita akan menjumpai para pemuda yang melakukan
sebuah ”revolusi” peradaban mengatasnamakan Nasionalisme.Dalam sejarah bangsa
kita yang mulia ini para pemuda menorehkan tinta emas sebagai garda terdepan
perubahan.
5. Pada akhir – akhir ini tindakan
mahasiswa dilingkungan kampus-kampus (demo anarkis, perkelahian, judi, narkoba,
dsb) tertentu cukup memprihatinkan, yang dapat mengganggu proses belajar
mengajar. Tindakan apa yang perlu untukmengatasi hal hal yang tidak semestinya.
Apabila dicermati adanya beberapa fenomena peristiwa
pada kehidupan masyarakat yang terjadi di berbagai daerah pada akhir-akhir ini,
baik berupa perkelahian massal antar kelompok kepentingan akibat pemekaran
wilayah, berebut lahan kehidupan, selisih paham antar pemuda /pelajar termasuk
mahasiswa dan lainnya, merupakan bukti konkrit adanya pemahaman terhadap nilai-nilai
Pancasila dalam bentuk wawasan kebangsaan sudah menurun. Melihat perkembangan
Wawasan Kebangsaan yang dimiliki komponen bangsa saat ini, apabila dibiarkan
dapat dipastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai ini
akan berimplikasi terhadap hal-hal sebagai berikut ini.
a)
Tidak terlaksananya pemahaman terhadap
nilai-nilai Pancasila terutama paham kebangsaan.
b)
Tidak terlaksananya pemahaman terhadap
nilai-nilai Pancasila terutama rasa kebangsaan.
c) Tidak
terlaksananya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila terutama semangat
kebangsaan. Adanya indikasi menurunnya pemahaman terhadap nilai-nilai
Pancasila, terutama paham, rasa dan semangat kebangsaan tersebut, akan sangat
mempengaruhi di dalam menjaga keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Masih adanya sebagian masyarakat yang belum menghayati, memahami dan
mengamalkan secara utuh terhadap nilai-nilai Pancasila terutama tentang wawasan
kebangsaan yang terdapat rasa, paham dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Sumber:
1. http://alifaniamaliyah.blogspot.com/2013/06/pembinaan-kebangsaan-indonesia.html
2. http://wmahendra.blogspot.com/2011/04/pembinaan-kebangsaan-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar