Ternyata
banyak pertanyaan dalam benak ini.
Dimana letak
hati nurani?
Hidup saling
membutuhkan tapi tidak tampak sperti jalak dan kerbau.
Mereka
diatas singgasana duduk tertawa diatas mahkotanya.
Tak hiraukan
semut meringis mengais sampah demi kelangsungan hidupnya.
Dimana letak
hati nuranimu tuan?
Tidakkah kau
lihat dari mobil mercymu anak-anak menari dan bernyanyi pada persimpangan
jalan?
Hanya demi
sesuap nasi?
Tidakkah kau
merasa sedikitpun rasa iba?
Dimana rasa
belas kasihanmu?
Kau kemanakan
air matamu?
Bukankah
kita semua saudara?
Kau rampas
semua apa yang menjadi hak kami, demi keinginan dan niat busukmu.
Sampai kapan
anak kecil menangis dijalanan?
Apa kau tak
punya hati?
Aku hanya
terdiam dan terpaku.
Dan aku
tersenyum.
Aku percaya
Tuhan tak pernah tidur.
Roda tak
selamanya diam, dia akan berputerdab berhenti tak menentu.
Kudapat jawaban
dari semua benakku.
Dan aku
beranjak dari sebuah gubuk tampatku berteduh bersama keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar