KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
# PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Berbicara tentang kebudayaan maka akan timbul beragam pendapat
mengenai pengertian istilahnya . Kebudayaan memang kerap kali tidak
dapat terpisah jauh dari kehidupan umat manusia. Karena dari
kebudayaanlah seorang masyarakat tersebut membentuk pola hidupnya.
Secara etimologi kebudayaan berasal kata ‘budaya’ yang dalam bahasa
Sansekerta’Bodhya’ yang berarti akal budi,sinonimnya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris Culture atau Cultuur dalam Bahasa Belanda. Kata Culture sendiri berasal dari bahasa Latin Colere (dengan akar kata “Calo” yang berarti mengerjakan tanah, mengolah tanah
atau memelihara ladang dan memelihara hewan ternak.Mengacu dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan arti kebudayaan secara etimologi adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta,karya,karsa,pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab. Dikatakan membudaya bila kontinu, konvergen.Demikianlah pengertian budaya bila ditinjau dari sisi etimologinya.Namun adapun pengertian kebudayaan menurut para ahli diantaranya :
atau memelihara ladang dan memelihara hewan ternak.Mengacu dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan arti kebudayaan secara etimologi adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta,karya,karsa,pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab. Dikatakan membudaya bila kontinu, konvergen.Demikianlah pengertian budaya bila ditinjau dari sisi etimologinya.Namun adapun pengertian kebudayaan menurut para ahli diantaranya :
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan
pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara
individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki
bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di
terima oleh semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan
bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan
transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu,
misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk
mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat.
Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di
dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam
itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau
aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah
memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diperoleh individu dari
masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic,
kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya
sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui
pendidikan formal atau informal.
11.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
Mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
12.Andreas Eppink,
Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
#PERADABAN
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization.
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan
penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan
kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat
halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat
pemilikkebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi.Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban
sering dipakai untukhasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, adat sopansantun serta pergaulan. Selain itu
juga kepandaian menulis, organisasi bernegara sertamasyarakat kota yang
maju dan kompleks.Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh faktor pendidikan,kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan.Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu
berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban yang
tinggi.Kebudayaan merupakan keseluruhan dari hasil budidaya manusia baik
cipta, karsa dan rasa.Kebudayaan berwujud gagasan/ide,
perilaku/aktivitas dan benda-benda. Sedangkan peradaban adalah bagian-bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah dan maju.
BENTUK BENTUK HASIL KEBUDAYAAN
Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan terbesar yang ada di
dunia. Kepulauan tersebut terdiri dari beragam daerah yang masing masing
memiliki keunikan kebudayaannya. masing masing kita tidak boleh
menapikkan keberadaan tersebut karena dari situlah tercipta suatu
keindahan.
Berikut adalah contoh contoh hasil kebudayaan yang terdapat di Indonesia :
Rumah adat
- Aceh: Rumoh Aceh
- Sumatera Barat: Rumah Gadang
- Riau: Selaso Jatuh Kembar, Lontiok
- Sumatera Selatan: Rumah Limas
- Jawa: Joglo
- Papua: Honai
- Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
- Sulawesi Tenggara: Istana Buton
- Sulawesi Utara : Rumah Panggung
- Kalimantan Barat: Rumah Betang
- Nusa Tenggara Timur : Lopo
- Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
Tarian
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku
bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di
Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia
bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku
bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan,
dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan
tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional
dan tari kontemporer.
Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lag atau
musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer
dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada
umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan,
namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan
biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing
seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Musik
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman Perunggu
bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum Masehi.
Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen
perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali
Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri.Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.
Gambar
Patung
Pakaian
- Jawa: Batik
- Sumatera Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong,gara gara/Beka buluh
- Sumatera Barat/Minang: Anak Daro, Marapule.
- Riau/Melayu: Baju Kurung Melayu, Kebaya Laboh, Cekak Musang, Teluk Belanga
- Sumatera Selatan: Songket
- Lampung: Tapis
- Nusa Tenggara Timur: Tenun Ikat
- Bugis/Makassar: Baju Bodo, Jas Tutup, Baju La’bu
- Papua Timur: Manawou
- Papua Barat: Ewer
Suara
Sastra/tulisan
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara.
Istilah “Indonesia” sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi
terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
Makanan
Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara
yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam
budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan
Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren
dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan
tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang
berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal “masakan Indonesia”, tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong
(beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk
Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar.
Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan
Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.
Film
Era awal perfilman Indonesia ini diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Batavia dengan nama Gambar Idoep yang menayangkan berbagai film bisu.
Film pertama yang dibuat pertama kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan dibuat oleh sutradara Belanda G. Kruger dan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan Film Jawa NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.
Perfilman Indonesia sendiri memiliki sejarah yang panjang dan
sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an, ketika film
Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain. Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.
Selain film-film komersil, juga ada banyak film film
nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang
berjudul Pasir Berbisik yang menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film Indonesia juga kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.
PENGARUH BARAT DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
PENGARUH KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan barat memang mempunyai pengaruh yang cukup kuat di
tengah tengah masyarakat di seluruh dunia. Terlebih lebih negara negara
barat yang sudah sangat maju dalam segi perekonomian,akan sangat mudah
menerapkan tingkah laku dan pola pola kehidupan berbudaya mereka ke
dalam masyarakat di negara negara yang sedang berkembang ataupun negara
negara yang masih tergolong miskin.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang
masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini dapat kita lihat
dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup
kebarat-baratan seperti mabuk-mabukkan,clubbing,memakai pakaian
mini,bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah lumrah di Indonesia.
Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang siur,
dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat
dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang
lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”. Terdapatlah arus
pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional
yang jelas menguntungkan secara positif. Proses filtrasi perlu dilakukan
sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak
akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita. Tetapi bukan
berarti kita harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke
Indonesia, karena tidak semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia
berpengaruh negatif, tetapi juga ada yang memberi pengaruh positif
seperti memajukan perkembangan IPTEK di Indonesia. Prioritas yang perlu
kita lakukan terhadap kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia adalah
kita harus lebih selektif kepada kebudayaan barat.
KEBUDAYAAN NASIONAL
Jika ditelaah dari segi pengertian,maka dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan Nasional adalahkebudayaan yang diakui
sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
“ | Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. |
Akar kebudayaan Indonesia adalah suatu mekanisme yang terbentuk
dari unsur-unsur yang berkaitan dengan zaman prasejarah,jadi ibarat
pohon,pohon tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar,demikian
pula dengan kebudayaan pada suatu Negara tidak dapat tumbuh dan
berkembang tanpa adanya akar atau pendahulu yang membentuk kebudayaan
tersebut.
Akar kebudayaan Indonesia berhubungan dengan zaman prasejarah,
mulai dari nenek moyang kita hingga diteruskan pada generasi kita.
Dengan demikian budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi
dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang
menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu
dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan
tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku
di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga
tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya Pancasila
sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang
dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh
pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk
menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia m
emang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan
Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.
Menelaah dari wacana tersebut kita sebagai warga negara dituntut
memiliki andil yang cukup besar dalam menjaga dan melestarikan setiap
bagian dari kebudayaan Nasional. Perubahan boleh diterima asalkan sesuai
dengan nilai nilai budaya bangsa Indonesia.HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
berikut beberapa paparan tentang hubungan antara manusia dan
kebudayaan.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya
bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu
tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara
manusia dengan peraturan peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya
peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya
sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat
dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan
dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak
akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Dari sisi
lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai
dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap yaitu:
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui
ekstemalisasi ini masyarakat nyata menjadi buatan manusia.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala
pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap
kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali
masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
WUJUD KEBUDAYAAN DAN UNSUR UNSURNYA
#WUJUD KEBUDAYAAN
Pernahkan kita menyadari,betapa banyak dan beragamnya
kebudayaan disekitar kita,terlebih di negara Indonesia ini. Jika dilihat
lebih dekat,ada banyak macam ragam budaya dari Sabang sampai Merauke
yang seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bangga
memilikinya.Kebudayaan yang dikenal luas dalam masyarakat mempunyai
beberapa wujud,diantaranya adalah ::
a.Budaya sebagai Sistem gagasan
Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat
diraba atau di foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan
seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan
buku.Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam
bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly
bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu
merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan
menjadi sikap prilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai
budaya.
Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap dan
tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat
kita lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem
kekerabatan yang diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan
lebih nyata kita lihat dalam hubungan antara manusia sebagai individu
lainnya maupun dengan kelompok dan lingkungannya.
b.Ide atau gagasan tentang kebudayaan
JJ. Hogman dalam bukunya “The World of Man” membagi budaya dalam
tiga wujud yaitu: ideas, activities, dan artifacts. Sedangkan
Koencaraningrat, dalam buku “Pengantar Antropologi” menggolongkan wujud
budaya menjadi:
- Kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide, gagasan, nilai-nilai dan norma, peraturan dan sebagainya.
Wujud kebudayaan dalam konteks ini adalah wujud idiil dari
kebudayaan yang bersifat abstrak. Kebudayaan dalam arti ini berfungsi
sebagai adat-istiadat yang mengatur, mengendalikan, dan member arahan
pola perilaku dan perbuatan dari masyarakat yang hidup dalam lingkup
kebudayaan tersebut. Contoh wujud kebudayaan ini adalah sistem nilai
budaya, norma, hukum, dan peraturan-peraturan semacam sopan santun dan
lain sebagainya.
- Kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud kebudayaan dalam konteks ini disebut sebagai sistem sosial
yang terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan,
bergaul berdasarkan pola tata perilaku tertentu. Wujud kedua kebudayaan
ini lebih konkret karena bisa diamati dan didokumentasikan.
- Kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ketiga kebudayaan ini merupakan kebudayaan fisik dan
merupakan kebudayaan yang paling konkret, misalnya bangunan, artefak,
candi-candi, gedung bertingkat, rumah, dan lain-lain.
c.Aktifitas Kebudayaan
Ada berbagai aktifitas kebudayaan yang tampak dari perilaku manusia
setiap harinya. Secara tidak langsung kegiatan itu dapat dilihat
seperti kegiatan tari, musik, drama dan teater, ekspresi grafis, seni
pahat, seni lukis dan kerajinan, bercerita, puisi dan fiksi, juga
disebut kesenian. Kesemuanya itu unik dalam bentuk komunikasinya dan
karenanya unik juga dalam caranya memunculkan makna, suasana dan
perasaan. Keunikannya juga terletak pada bagaimana kita dapat
mengekspresikan berbagai kualitas, kontras dan nuansa serta bagaimana
ini semua, jika diinginkan, dilebur menjadi pengalaman dan pemahaman
yang holistik. Kegiatan ini juga dapat mengetengahkan ciri dari masa
lalu, ciri kontemporer, dan impian akan masa depan serta fantasi yang
tidak realistis.
Oleh karena itu, kegiatan atau aktifitas budaya dapat:
- Memelihara warisan budaya
- Menciptakan, membangkitkan, mengabstraksikan dan memberi struktur serta bentuk pada perasaan dan pikiran yang terintegrasi
- Memadukan gerakan, ritme, bunyi dan bentuk
- Memadukan gerakan atau bunyi di satu pihak dan keheningan di pihak lain
- Memadukan ketegangan dan kelemasan
- Memadukan ruang, waktu, kekuatan dan alur
- Memadukan raga dan jiwa atau fisik dan spiritual
- Memadukan sandiwara dan ritual
- Memadukan kebenaran dan dongeng, fakta, fantasi dan impian
- Memadukan kepentingan pribadi dan kepentingan umum atau masyarakat
# UNSUR KEBUDAYAAN
yang dimaksud dengan unsur adalah bagian bagian yang terkandung di dalam sesuatu hal. Demikian halnya dengan kebudayaan yang terdiri atas banyak unsur unsur. Unsur unsur tersebut diantaranya :
yang dimaksud dengan unsur adalah bagian bagian yang terkandung di dalam sesuatu hal. Demikian halnya dengan kebudayaan yang terdiri atas banyak unsur unsur. Unsur unsur tersebut diantaranya :
Secara universal,dikenal tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu ::
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Namun Unsur kebudayaan besar(cultural universal): dikemukakan oleh C.
Kluckhon ada 7 dan seringkali digunakan sebagai referensi karena
mencakup hampir semua pendapat ahli kebudayaan lain tentang kebudayaan.
Unsur unsur tersebut adalah :1. Sistem religius (homo religius)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius.
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan produk manusia sebagai homo socius.
Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan (homo safiens)
Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
Merupakan produk manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya .
6. Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.
7. Kesenian
merupakan hasil dari manusia dalam keberadaannya sebagai homo esteticus.
SUMBER: http://waynharefa.blogspot.com/2012/10/tugas-ilmu-budaya-dasar-pengertian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar