Rabu, 04 Februari 2015

Ikatan Kika



Hubungan atau ikatan?
Apa yang terlintas dipikiran anda ketika ada kata atau seorang yang berbicara kata tersebut?

Hubungan atau ikatan membuat kika takut, mengapa demikian?
Ia merasa sakit dengan adanya hubungan, hubungan dengan teman, dosen, keluarga, sahabat, kekasih dan hubungan dengan lainnya.  Sakit dengan penolakan orang tua kaka adik terhadap apa yang ia butuhkan. Sakit ketika teman sahabat tidak memilik rasa saling atau peduli terhadap kika. Sakit ketika dosen menolak esai yang telah kika kerjakan. Bahkan kekasih yang pilih dan berharap bahwa kekasihnya masih peduli dan memiliki rasa saling ternyata tidak memudar semuanya.  Semua terjadi bersamaan seketika kika berpikir apa sudah seharusnya dan semestinya kalau hidup didunia ternyata individualisme? Apa yang para tokoh katakana mengenai simbiosis mutualisme? Kika masih belum mengerti.

Hanya saja ia menjadi pribadi yang berbeda ketika ia merasakan hal tersebut didalam pikiran nya “kalau tidak ingin sakit jangan memberi dan meminta dan jangan pernah mengharapkan”
Hingga kini ia melakukan semua hal dengan sendirinya tanpa memberi, meminta dan mengharapkan dari seseorang. Sunyi dan sepi…. 
 

Keberadaan Menghilang



Bintang dan bulan yang tampak dilangit seakan tidak bisa dipisahkan dengan bersamanya mereka  yang menerangi dunia. Dimana anak-anak yang diminta orang dewasa untuk melihat bahwa dilangit ada bulan dan bintang senyum tulus bahkan gembira raut wajah seorang anak ketika melihatnya. Kini bulan sudah tidak menampakan dilangit dan bintang pun menerangi dunia sendiri tanpa bulan, bulan yang menghilang untuk beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan.
Keberadaan bintang sudah tidak dianggap oleh anak-anak karena bagi mereka bulan dan bintang satu paket dllangit, acuh dan tidak peduli terhadap langit ditampakan anak-anak. Mereka senang bermain didalam rumah. Tidak ada lagi kembang api dihalaman rumah yang biasa mereka nyalakan saat bersamaan bulan dan bintang ada dilangit.

Entah alur apa yang saya ceritakan ditulisan ini, hanya lontaran kata-kata yang terselubung dipikiran dari hal yang pernah dialami. Selagi menulis tidak dilarang, ekspresi lewat menulis membantu mengasah kemampuan kreativitas dalam diri. 

19:35
Rabu, 04 Februari 2015

Senin, 02 Februari 2015

Daun di Jalan Setapak

Sehelai daun dari pohon di puncak bukit
mengakhiri perjalanannya di celah lembah,
ia lebih tabah dari apapun. Ia seolah siap
jika hari ini adalah tunggul yang tak rekah,
sedangkan dirimu masih berayun-ayun
menimang kapan akan jatuh seluruh.

Aku hanya tak mau menerka, juga bagi
lembut kabut, namamu tak pernah disebut
biar kau jadi rahasia antar aku dan ia saja.

Sampai kita menjelma rintik pertama
sebelum hujan awal tahun, sampai rindu
jadi daun yang terinjak di jalan setapak.

Sementara bukit ini merekam kebisuan kita,
daun yang terinjak itu ingin angin meniupnya.

Adimas