Jumat, 24 April 2015

Pengembangan Industri Kecil

Industrialisasi di Indonesia sejak Pelita I hingga saat ini telah mencapai   hasil yang diharapkan. Setidaknya, industrialisasi telah mengakibatkan  transformasi struktural di Indonesia. Dengan pertumbuhan rata-rata per tahun  sebesar 11,9 persen selama 1950-1980 dan 6,1 persen selama 1980-1992, ternyata sektor industri telah menggeser peranan sektor pertanian dalam pembangunan.

Kemudian pada krisis moneter dan ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1998 menyebabkan sektor industri mengalami kebangkrutan, khususnya industri besar dan menengah yang menggunakan bahan baku impor. industri terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap sebagian karyawannya mengakibatkan angka pengangguran meningkat.

Jatuhnya sebagian usaha industri besar dan menegah serta adanya keterbatasan yang dimiliki tenaga kerja menjadi momentum bagi perubahan struktur ekonomi yang berorientasi pada usaha kecil. Sektor industri kecil merupakan sektor yang masih bertahan ditengah-tengah krisis ekonomi dan perlu untuk dikembangkan, karena sektor industri kecil merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja dan penggunaan modal usaha relatif sedikit serta teknologi yang digunakan cenderung sederhana.

Pengembangan industri kecil adalah cara yang dinilai besar peranannya dalam pengembangan industri manufaktur. Pengembangan industri kecil akan membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah teknologi padat karya sehingga bisa memperbesar lapangan kerja dan kesempatan usaha, yang pada gilirannya mendorong pembangunan daerah dan kawasan pedesaan

Berdasarkan penuturan diatas maka penulis mencoba mengangkat topik tentang pengembangan industri kecil.


Jumat, 17 April 2015

Contoh membuat kata pengantar



Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga makalah  “Ragam Bahasa” dapat kami selesaikan tepat waktu. Dalam makalah ini kami membahas mengenai bagaimana mengidentifikasikan masalah tulisan, latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, mengindentifikasi kerangka teori, formulasi isi tulisan dan bagaimana membuat kesimpulan dan saran dalam Ragam Bahasa           
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih untuk semua pihak, terutama dosen mata kuliah pendidikan Bahasa Indonesia Bpk. Yusuf yang telah mengajarkan kami di kelas sehingga dapat menambah wawasan kami.
            Makalah ini di buat berdasarkan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Dan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karna itu, segala kritik dan saran untuk kebaikan sangat kami harapkan atas kekurangan penulisan ini kami mohon maaf, semoga makalah ini dapat diterima dengan baik.



Depok, 01 Oktober 2014


Penulis







Jumat, 03 April 2015

Review Jurnal



Tema/Topik   : Sikap Motivasi dan Konsep Diri terhadap Konsumen
Judul               : Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran dan Sikap Konsumen Pengaruhnya
  terhadap keputusan pembelian di KFC bahu Mall Manado
Sumber           : http://ejournal.unsrat.ac.id/
Pengarang      : Merna M. M. Tompunu

Masalah
Apakah faktor-faktor motivasi, persepsei, pembelajaran, dan sikap konsumen    secara bersama sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian KFC Bahu Mall Manado

Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh motivasi, persepsi, pembelajaran, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian KFC  Bahu Mall Manado

Jenis Penelitian
Jenis atau metode penelitian ini merupakan metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel, teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan kuesioner/angket, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

Hipotesis
1.   Motivasi, persepsi konsumen, pembelajaran konsumen, serta sikap konsumen berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian
2.   Motivasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
3.   Persepsi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
4.   Pembelajaran secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
5.   Sikap konsumen secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Metode Penelitian
Indikator dalam penelitian ini:
1.   Motivasi Konsumen (X1), yaitu kekuatan penggerak dalam diri konsumen
2.   Persepsi Konsumen (X2), yaitu tanggapan konsumen terhadap keberadaan suatu obyek atau produk yang menjadi pilihannya
3.   Pembelajaran Konsumen (X3), yaitu proses dimana individu memperoleh pembelian dan pengetahuan konsumsi dan pengalaman yang berlaku untuk perilaku di masa yang akan datang
4.   Sikap Konsumen (X4), yaitu penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu obyek atau produk yang diminati
5.   Keputusan Pembelian Konsumen (Y), yaitu pilihan akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam memenuhi keinginan atau kebutuhannya

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Analisis Regresi
Untuk mengetahui pengaruh Motivasi, Persepsi, Pembelajaran dan Sikap Konsumen terhadap keputusan pembelian di KFC bahu Mall Manado, digunakan analisis kuantitatif dengan metode regresi linier berganda, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Regresi Berganda pengaruh Motivasi, Persepsi, Pembelajaran dan Sikap Konsumen terhadap keputusan pembelian di KFC bahu Mall Manado

Keputusan Pembelian (Y) = 8,470 + 0,031X1 + 0,652X2 + 0,176X3 + 0,014X4 + e

Berdasarkan Tabel 4, faktor motivasi, faktor persepsi, faktor pembelajaran, dan faktor sikap mempunyai hubungan positif dengan perilaku konsumen

Hubungan positif ini menunjukkan bahwa faktor motivasi, faktor persepsi, faktor pembelajaran, dan faktor sikap berubah searah dengan perubahan perilaku konsumen KFC. Dengan membandingkan antara t-hitung masing-masing variabel bebas ternyata thitung > t tabel, berarti variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantung.

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan perlu dilakukan evaluasi:
a.        Uji Multikolinieritas. Dalam penelitian ini terbukti tidak terdapat multikolinieritas , karena koefisien korelasi antara variabel bebas di bawah 10.
b.       Uji Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, korelasi dari masing-masing variabel bebas dengan variabel residual masih di bawah 0,1. Tidak terjadi heteroskedastisitas,  jadi menunjukkan tidak ada pola yang terbentuk dengan kata lain grafik menggambarkan plot menyebar.
Pembahasan Hasil Analisis
Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran dan Sikap Konsumen Pengaruhnya terhadap keputusan pembelian di KFC bahu Mall Manado

Analisis hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel-variabel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen. Ini bisa dilihat dari nilai Fh (8,978) lebih besar dari Ft (=2,477)

Hubungan antara variabel-variabel bebas terhadap variabel tergantung menunjukkan hubungan yang erat (55,9%). Koefisien determinasi berganda sebesar 31.3% menunjukkan bahwa perilaku konsumen dijelaskan oleh motivasi, persepsi, pembelajaran, dan sikap sebesar 31.3%. Sedangkan 27.8% ditentukan oleh variabel diluar model.

Kesimpulan
Dari pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
  1. Ternyata hipotesis pertama diterima, bahwa perilaku konsumen dalam pembelian KFC dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna oleh faktor motivasi, persepsi, pembelajaran,dan sikap. Hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 8,978 lebih tinggi dari Ftabel = 2,477, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,559 dan koefisien determinasi ganda (R Squared) sebesar 0,313.
  2. Hipotesis kedua yaitu motivasi, persepsi konsumen, pembelajaran konsumen, serta sikap konsumen berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian

Kamis, 26 Maret 2015

Review Jurnal Intervensi Person-Centered Therapy

Judul
A Person-centered Approach to Studying the Linkages among Parent–Child Differences in Cultural Orientation, Supportive Parenting, and Adolescent Depressive Symptoms in Chinese American Families.
Jurnal
Journal Youth Adolescence
Volume & Halaman
Vol. 37, Hal. 36-49
Tahun
2008
Penulis
Scott R. Weaver & Su Yeong Kim
Reviewer
SRI UTAMI HALMAN (1171040009)
Tanggal
24 Desember 2013

Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik bagaimana orientasi budaya Tionghoa, orang tua imigran dan anak-anak mereka dapat berinteraksi untuk menghasilkan peningkatan gejala depresi di kalangan remaja melalui lingkungan pengasuhan yang kurang mendukung.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 451 keluarga Amerika Cina yang berada di California Utara berpartisipasi di penelitian masa sekarang. Remaja (53,8% perempuan) berusia rata-rata 13 tahun (SD = 0,73) pada gelombang pertama dan 17,05 tahun (SD = 0.80) pada gelombang kedua. Anak-anak remaja yang terutama (75%) kelahiran US. Kebanyakan orang tua (87% dari ayah, 90% dari ibu) yang kelahiran asing. Rata-rata usia pada saat imigrasi adalah 30,45 tahun (SD = 10.03) untuk ayah dan 28,30 tahun (SD = 8.80) untuk ibu. Lama waktu di AS rata-rata 17,46 tahun (SD = 9.73) untuk ayah dan 15,74 tahun (SD = 8.36) untuk para ibu. Mayoritas dari kedua ayah (63,1%) dan ibu (68,4%) melaporkan mencapai sekolah tinggi atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Kisaran pendapatan tahunan keluarga rata-rata adalah $30,001-$45,000, meskipun distribusi pendapatan ditunjukkan variabilitas yang cukup besar, dengan 13% melaporkan kurang dari $15.000 dan 6,2% melaporkan lebih dari $105.000. Sebagian besar remaja (85%) tinggal dengan kedua orang tua, dengan 10,7% hidup dengan hanya ibu mereka, 1,2% hidup dengan hanya ayah mereka, dan remaja yang tersisa tinggal di konfigurasi struktur keluarga lainnya.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner. Kuesioner ini diberikan pada remaja dan orang tua keturunan China Amerika.
Definisi Operasional Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Adolescents’ cultural orientation (orientasi budaya remaja).·         Tsai dan Chentsova (Weaver & Kim, 2008) menyatakan bahwa mode diferensial dan tingkat akulturasi dapat mengakibatkan perbedaan orangtua dan anak dalam budaya orientasi, yang didiartikan sebagai sejauh mana individu dipengaruhi dan secara aktif terlibat dalam tradisi, norma, dan praktik budaya tertentu.·         Portes (Weaver & Kim, 2008) menjelaskan bahwa orang tua imigran dan anak-anak mereka baik pengalaman kekuatan asimilasi, anak-anak sering berasimilasi di tingkat yang lebih cepat dari orang tua mereka, hak ini disebut dengan disonan akulturasi.
Cara & Alat Mengukur Variabel Dependen Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu:·         Cara yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu melakukan perekrutan untuk indikator remaja keturunan Cina-Amerika. Penelitian dibagi dua gelombang, gelombang pertama pada tahun 2002 dan gelombang kedua 2006.·         Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan terdiri atas dua versi, yaitu versi bahasa Inggris dan versi bahasa China.
Definisi Operasional Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah person centered approach.·         Pendekatan berpusat pada orang telah dianggap mampu keuntungan untuk meneliti tentang remaja dan keluarga (Bergman 2001;Mandara 2003). Aspek utama dari pendekatan berpusat pada orang adalah penekanan pada pemahaman terhadap individu secara keseluruhan, bukan pada karakteristik individu atau variabel itu sendiri. Kekuatan dari pendekatan berpusat pada orang adalah kemampuannya untuk mengakomodasi non-linearities dan interaksi yang tidak dapat dengan mudah terwakili dalam berpusat variabel model (Bergman, 2001).
Langkah-langkah Terapi Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah:1.      Tahun 2002 dilakukan perekrutan di tujuh sekolah menengah di daerah metropolitan utama California utara dengan bantuan dari administrator sekolah (dipilih berdasarkan kriteria).2.      Meminta persetujuan dari keluarga mengenai penelitian tersebut.3.      Peserta diberi paket kuesioner yang akan dikumpulkan dua sampai tiga minggu setelah surat oleh staf penelitian diterima peserta.4.      Melakukan studi tingkat lanjut pada tahun 2006.5.      Membagikan dua versi kuesioner kepada peserta, yaitu kuesioner dalam bahasa China dan bahasa Inggris.
Hasil Penelitian Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan beberapa dukungan untuk gagasan bahwa disonansi generasi berhubungan dengan dukungan orangtua dan tingkat kebersamaan simtomatologi depresi. Secara umum, memiliki orangtua dengan profil bicultural tampaknya paling menguntungkan jika remaja sama memiliki profil bicultural. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini bukan ibu atau ayah bicultural, melainkan kombinasi dari sebuah biculturally orangtua dan remaja. Konfigurasi ini mungkin optimal, karena melibatkan jarak minimal antara orangtua dan anak di kedua budaya China dan Amerika saat masih berada pada lingkungan keluarga yang memiliki aspek nilai-nilai budaya dan tradisi Cina serta sama dihargainya oleh orang tua dan anak.
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner cukup mudah digunakan oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan waktu yang lama seperti pada metode kualitatif.
Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini adalah rentan waktu penelitian yang digunakan pada wave 1 ke wave 2 cukup jauh, yaitu 4 tahun sehingga subjek yang dapat ikut pada wave 2 hanya 80%.

Link jurnal http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2923412/

Kamis, 19 Maret 2015

Sekilas Biografi Steve Jobs



Steve Jobs atau Steven Paul Jobs terlahir dengan nama Abdul Latief Jandali. Ia lahir dari seorang ayah yang berkebangsaan Suriah yang bernama Abdulfattah Jandali dan ibunya yang berkebangsaan Amerika Serikat Joanne Simpson (née Schieble). Ayah biologisnya adalah seorang profesor ilmu politik dan ibunya seorang patolog bahasa wicara. Steven Jobs kemudian diadopsi oleh Paul dan Clara sepasang suami istri dari California yang kemudian mengganti nama Abdul Latief Jandali menjadi Steven Paul yang kemudian terkenal dengan nama beken Steve Jobs.

Steve Jobs lahir tanggal 24 Februari 1955 di San Francisco, California, USA. Ia memiliki saudari biologis yang bernama Mona Simpson yang terkenal sebagai novelis.
Semasa kecil, Steve Jobs tidak menunjukkan hal yang luar biasa alias seperti kebanyakan anak kecil lainnya. Ia sekolah di Junior High School dan Homestead High School di California. Tahun 1972 Steven Jobs berhasil tamat dari sekolah menengah atasnya dan kemudian meneruskan ke Reed College di Portland, Oregon.

Saat menjadi mahasiswa itulah pikiran kritisnya mulai menyakan hal-hal seperti, apakah benar ini yang aku inginkan, apakan kuliah ini memberi jawaban akan menjadi apa aku esok. Enam bulan ia bertahan sebagai mahasiswa edan akhirnya ia membuat keputusan besar, suatu keputusan yang sangat mempengaruhi karirnya di masa depan. Ia memilih DO. Namun ia tetap mengikuti perkuliahan yang ia sukai dan ia anggap butuh di kemudian hari. Ia mengikuti kelas kaligrafi.

Mendirikan Apple

Pada tahun 1974 Steve Jobs diterima kerja sebagai teknisi di perusahaan yang mendesain circuit board, Atari. Dari sinilah kepiawaiannya tentang komputer semakin terasah, ia memutuskan bahwa dunia yang dicarinya telah ia temukan yaitu dunia komputer.

Pada tahun 1976 Steve Jobs mengajak teman lamanya Steve Wozniak untuk mendirikan perusahaan IT dengan logo terkenalnya yaitu apel putih yang tergigit. Ya perusahaan itu adalah Apple. Dengan Visi Ingin merubah dunia, Steve Jobs memulai petualangannya.

Sepuluh tahun ia dan temanny abekerja keras membangun Apple. Akhirnya Apple tumbuh menjadi perusahaan besar yang menguntungkan dengan jumlah pegawai mencapai 4000 orang. Pada tahun 1986 Apple meluncurkan produk andalannya berupa komputer pertama yaitu Macintosh.

Namun saat itu ditingkat direksi terjadi perbedaan visi yang akhirnya memutuskan Steve harus diberhentikan. Ya dia dipecat dari perusahaan yang dilahirkannya dan dibesarkannya. Suatu hal dan penghianatan yang sangat menyakitkan. Bagi dewan direksi, keputusan ini adalah yang terbaik bagi Apple karena menurut mereka Steve Jobs terlalu keras kepala dan temperamental.

Walau dipecat, Steve tak lantas diam saja menerima takdir. Ia kemudia mendirikan Next yang merupakan perusahaan komputer seperti Apple. Di Next inilah ide-ide kreativnya dituangkan dan direalisasikan. Ide itu seharusnya ia realisasikan bersama Apple namun apa dikata ia dipecat dari Apple.

Karena harga produk Next terlalu mahal, walau sebenarnya produknya sangat bagus namun tidak laku. Namun Jobs tidak patah arang, ia melalui Next kemudian menciptakan sebuah sistem operasi yang dibutuhkan oleh produk Apple saat itu dan Jobs mendesak Apple untuk membeli Next. Apple pun membeli Next dengna harga 429 Juta dolar. Jobs kembali ke Apple dan diangkat kembali sebagai CEO.

Selain Next, Jobs juga mengakuisisi Pixar yang hampir bangkrut yaitu perusahaan animasi dengan komputer sebagai basicnya. Pixar kemudian memproduksi film animasi berbasis komputer pertama yang berjudul Toy Story. Film inipun sukses di pasaran bahkan sampai sekarang di televisi Indonesia sering diputar.

Ketika Jobs kembali ke Apple tahun 1997, ia langsung membuat dobrakan besar dengan meluncurkan produk fenomenal yang membuat Apple berjaya di pasar saham yaitu iPod, iMac, iPhone, iPad dan iCloud.

Mungkin pemecatan Jobs dari Apple itu akhirnya membuat dirinya memiliki banyak waktu dan pikiran untuk lebih bereksperimen menciptakan produk yang kemudian diluncurkan saat ia menjabat sebagai CEO Apple lagi. Ia juga memiliki kesempatan memiliki dua perusahaan lagi selain Apple yaitu Next dan Pixar.

Jika saat itu ia tidak dipecat mungkin ia tetap sibuk mengurusi Apple dan mungkin tidak memiliki dua perusahaan lagi selain Apple.

Steve Jobs adalah tipe keras kepala, pantang menyerah dan sangat idealis. Jobs selalu menciptakan produk yang sesuai dengan visinya yaitu merubah dunia. Kita lihat sekarang, semua produk Apple adalah sesuatu yang baru, bukan mencontoh dan menambah-nambahi fitur produk pesaing. Ide Steve Jobs selalu orisinil dan selalu menjadi market leader. Walau harga produknya selalu mahal namun produk Apple selalu digandrungi dan ditunggu-tunggu kehadirannya oleh banyak orang. Itulah yang membuat Apple selalu berjaya dan mengeruk keuntungan yang besar.